"Kami harap Muhammadiyah Jatim bisa bersama-sama kami merawat dan menjaga situasi Kamtibmas yang kondusif menghadapi tahun politik 2024," katanya ketika bersilaturahmi ke kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur di Surabaya, Rabu.
Mantan Wakapolda Jatim itu lalu menceritakan pengalaman pahitnya menghadapi situasi politik yang sangat panas pada Pemilu tahun 2019, yakni, ketika Mapolres Sampang dibakar massa pada tahun 2019 itu.
"Jika terjadi kerusuhan atau konfik politik, maka pemulihannya akan sangat sulit, baik itu pemulihan situasi maupun pemulihan trauma psikologis, maka menghadapi Pemilu 2024, kami harap situasi sangat panas itu tidak sampai terjadi lagi," ucapnya.
Toni pun mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu politik tidak benar yang biasanya bertebaran di media sosial, sebab kabar hoaks itu bisa menjadikan situasi politik semakin panas menghadapi Pemilu 2024.
"Mari bersinergi dan bersama-sama mewujudkan situasi kondusif menghadapi tahun politik," ujarnya.
Selain membicarakan tentang upaya persuasif untuk menghadapi situasi politik tahun 2024, mantan Kapolda Sumatra Barat itu juga mengajak Persyarikatan Muhammadiyah bisa bergandeng tangan dalam memerangi peredaran narkoba di wilayah Jatim.
"Peredaran narkoba dewasa ini sangat berbahaya dan mengkhawatirkan, terutama bagi generasi muda. Jangan sampai anak-anak kita terjerumus dan menjadi korban peredaran narkoba," tuturnya.
Toni juga meminta ulama Muhammadiyah untuk bisa mengisi kuliah tujuh menit (kultum) di masjid milik kepolisian agar bisa membatasi, membina dan menjaga sikap, moral serta prilaku positif dari personel kepolisian.
"Kami akan jadwalkan, mohon bapak-bapak mubaligh Muhammadiyah untuk bisa memberi kultum setelah shalat Magrib sampai menjelang shalat Isya' di masjid instansi kami berdinas," katanya.
Kedatangan Kapolda Jatim bersama jajarannya disambut hangat oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammdiyah Jatim Dr.dr. Sukadiono yang didampingi oleh Sekretaris PWM Jatim Prof Biyanto.
Hadir pula Wakil Ketua PWM Jatim Dr. Hidayatullah, Dr. Muhammad Sholihin Fanani, Dr. Syamsudin dan juga penasihat PWM Jatim Nur Cholis Huda serta Prof. Achmad Jainuri.
Dokter Suko selaku Ketua menjelaskan hingga kini Persyarikatan Muhammadiyah telah ada di 38 Kota/Kabupaten se-Jatim. Persyarikatan Muhammadiyah juga memiliki banyak amal usaha di bidang pendidikan, perguruan tinggi, rumah sakit, panti asuhan dan masih banyak lainnya.
Pria yang juga Rektor UM Surabaya itu mengungkapkan Persyarikatan Muhammadiyah menyambut baik ajakan Kapolda Jatim untuk bisa menciptakan situasi kondusif menghadapi Pemilu tahun 2024.
"Kami siap bersama-sama, bersinergi mewujudkan situasi kondusif menghadapi Pemilu 2024," ujarnya.
Pewarta: Willi Irawan
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2023